Yesus yang Hadir Kepada Manusia

Tidak ada komentar


Apakah virus corona itu ada? Tenang, di sini tidak sedang berusaha membuat teori konspirasi. Di sini, mari sedikit memberi highlight mengenai keadaan di sekitar kita. Keadaan ini mengkhawatirkan dan meresahkan karena sebagian besar orang tidak sepakat mengenai keberadaan, baik keberadaan virusnya sendiri atau keberadaan dampak virusnya.  Informasi yang diterima simpang siur dan menjadi sangat liar di media sosial.  Setidaknya selalu ada informasi baru, yang entah itu menakutkan atau membahagiakan, tapi yang pasti ada satu yaitu ketidakpastian. Ketidakpastian ini memperburuk keadaan, karena pada dasarnya manusia secara psikologis tidak bisa berada pada keadaan in between.  Keadaan terombang-ambing, in between, memberi dampak stress dan melemahkan kepercayaan di mana peran Tuhan, dan mempertanyakan mengapa Tuhan mencobai manusia seperti ini.

Bacaan pada minggu ini menyatakan bahwa kemuliaan Tuhan akan datang kepada setiap umat-Nya (Yes. 60:1).  Kehadiran Yesus ke dunia bukan untuk dilihat oleh dunia, tetapi kehadiran-Nya menerangi manusia itu sendiri (Ef. 3:3).  Artinya, usaha yang dilakukan manusia bukan mencoba untuk mencari keberadaan Sang Terang yang lahir dalam rupa manusia, tetapi memberikan dirinya untuk dihadiri oleh sang Terang.  Terang itu menerangi sehingga manusia dapat menuju kepada Diri-Nya.  Hal ini yang membedakan orang Majus dari Timur dan Raja Herodes.  Orang Majus dari Timur membiarkan dirinya diterangi (ditangkap) oleh sang Terang, sehingga mereka dapat menuju sang Terang (Mat. 2:2). Sedangkan Herodes, berusaha mencari lewat orang lain dan menutup dirinya dari Sang Terang (Mat. 2:8).  Ada intensi lain daripada membiarkan dirinya diterangi oleh Sang Terang itu sendiri.  Mereka yang memusatkan dirinya kepada sang Terang akan beroleh rahmat  kebijaksanaan dan rahmat pertobatan, sebagaimana orang Majus yang memilih jalan lain karena mereka ingin berubah.  Mereka yang berusaha menghindari sang Terang justru tidak memperoleh apapun.

Pertanyaan yang perlu menjadi perenungan di masa pandemi adalah, sudahkah kita memberi diri kita untuk diterangi oleh Yesus yang hadir sebagai manusia?  Kita yang berusaha mengerti dan mencari tahu mengenai cobaan pandemi ini atau memberikan diri kita agar Tuhan memberikan Diri-Nya melalui cobaan pandemi ini?  Beberapa orang berusaha untuk mencari tahu di internet dan media sosial mengenai keberadaan virus ini, tetapi apakah sudah memberikan kesempatan kepada keadaan ingin berbicara apa kepada kita?  Yesus ingin hadir seperti apa di masa cobaan pandemi ini, sudahkah kita memberikan waktu atau diri kita untuk diterangi oleh kehadiran Yesus?  Pilihannya, kita ingin menjadi orang Majus yang memberikan dirinya diterangi oleh sang Terang, atau seperti Herodes yang berusaha mencari sang Terang melalui orang lain?

(AA).


 

Berdasar bacaan liturgi 3 Januari 2021:
Yes.60:1-6
Mzm. 72:1-2, 7-8,10-11,12-13
Ef.3:2-3a,5-6
Mat:2:1-12

Credit Image: spinhk.org

Tidak ada komentar

Posting Komentar