Perintah Yang Paling Utama

Tidak ada komentar

Konon terjadi di suatu biara, setiap malam seekor kucing mengeong-ngeong pada waktu jam doa malam. Hal ini sangat mengganggu suasana doa. Maka pemimpin biara menyuruh seorang muridnya untuk mengikat kucing tersebut di lapangan belakang biara. Suasana doa pun tidak terganggu lagi. Pemimpin biara kemudian menuliskan peraturan: “Sebelum doa malam, kucing harus diikat di lapangan belakang”. Setelah bertahun-tahun, meninggallah pemimpin biara. Pemimpin biara yang baru tetap meneruskan kebiasaan tersebut karena sudah tertulis sebagai peraturan. Bahkan ketika sang kucing yang mengganggu itu mati, maka dicarilah kucing lain untuk diikat di lapangan belakang setiap sebelum doa malam. Pemimpin biara yang baru tidak tahu menahu tentang inti dari peraturan itu.

   
Di dalam Markus 12:28b-34 seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang inti hukum Taurat, “Perintah manakah yang paling utama?” Ada 613 perintah di dalam hukum Taurat. Semua itu harus diingat dan dijalankan oleh orang Israel. Karena banyaknya perintah di dalamnya, orang Israel terbiasa menjalankannya tanpa paham maksud sesungguhnya dari Allah dalam memberikan perintah-perintah itu. Maka sangat bijaklah sang ahli Taurat yang bertanya langsung kepada Yesus Putera Allah.
    
Hukum Taurat sendiri memiliki banyak kelemahan seperti yang salah satunya dikatakan dalam Ibr 7:28a “Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar.” Imam-imam itu terbatas karena hanya manusia yang terbatas yang hanya bisa mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan dosa umatnya. Untuk itu Tuhan Yesus datang sebagai Imam Besar yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
    
Menjawab pertanyaan si ahli Taurat, Tuhan Yesus menjawab bahwa hukum yang terutama adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (bandingkan dengan Ul 6:5) Bagaimana cara kita mengamalkannya? Carilah Tuhan setiap hari dan setiap saat di dalam hidup kita di dalam doa dan membaca Firman-Nya setiap hari. Bersyukurlah senantiasa atas segala rahmat dan anugerah-Nya di sepanjang hidup kita.
    
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mrk 12:31) Hal ini pertama-tama harus dijalankan kepada keluarga kita, kasihilah semua anggota keluarga kita. Kemudian kasih yang sama, kita berikan pula kepada orang-orang lain. Walaupun hanya hal-hal kecil yang bisa kita lakukan bagi sesama kita.  Gerakan SOBAT, Gerakan belarasa Kerasulan Awam dengan melibatkan umat yang mempunyai berbagai latar belakang profesi, adalah bentuk penerapan  hukum cinta kasih yang Tuhan Yesus ajarkan . Sudahkah kita mengambil bagian di dalamnya untuk mewujudkan Kerajaan Allah .

(Julius Saviordi)




Berdasar kalender liturgi Minggu 31 Oktober 2021
Ul. 6:2-6;
Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;
Ibr. 7:23-28;
Mrk. 12:28b-34.

Credit image: https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/5ad697cd697a98ad430640c6/1547414991928-WOJRYBSORSYBOEWRDJML/sermon.jpg?format=1500w

Tidak ada komentar

Posting Komentar