Buta Rohani Lebih Bahaya Daripada Buta Jasmani

Tidak ada komentar

Cerita tentang orang buta yang duduk minta-minta,  dan lagunya  “Ada Orang Buta”, pasti tidak asing lagi untuk anak-anak Bina Iman. Ref dari lagu tsb: Celik matanya, celik matanya. Yesus menyembuhkan karena kasih-Nya.  Bagi anak-anak Bina Iman pesan yang didapat dari cerita ini adalah Kasih Yesus yang begitu luar biasa sehingga dapat  menyembuhkan. Bagaimana dengan kita orang dewasa. Pesan apa yang didapat melalui  cerita ini?


Bartimeus sudah lama mengalami kebutaan. Secara ekonomi ia miskin, sehingga terpaksa menjadi pengemis. Secara sosial  oleh orang Israel,  dia di-cap sebagai orang berdosa, karena ayahnya pun buta. Walaupun cacat dan tersingkir,  Bartimeus yakin bahwa Tuhan akan menyelamatkannya. Sebagaimana Tuhan menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel (Yer. 1:7). Dalam kebutaannya, Bartimeus memiliki pendengaran yang tajam. Ia sudah lama mendengar bagaimana Yesus menyembuhkan orang lumpuh dapat berjalan dan orang buta dapat melihat. Ia   percaya kalau Yesus juga dapat menyembuhkan dirinya. Ketika Yesus lewat, ia berteriak: “ Yesus,  Anak Daud kasihanilah aku!” (Mrk. 10:47).   Orang banyak menegur dia, namun ia tidak peduli. Ia berteriak semakin keras. Bartimeus tidak mau kehilangan kesempatan yang berharga untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, karenanya ia terus berjuang  agar Yesus mendengarkan teriakannya. Dan pada akhirnya Yesus menyembuhkannya karena melihat imannya yang luar biasa.

Dari cerita Bartimues, banyak hal yang dapat kita renungkan bersama, baik dari sikap Bartimeus maupun orang banyak.  Bartimeus secara jasmani memang buta, namun secara rohani tidak. Ia dapat melihat Yesus sebagai Mesias yang berkuasa, karena ia menyebut Yesus  Anak Daud. Hal ini menunjukkan pengharapan akan Mesias yang akan datang sebagai Raja. Sungguh menyedihkan bagi orang-orang yang melihat secara jasmani, namun tidak mempercayai Yesus dan kuasa-Nya bahkan menolak Yesus.  Bartimeus memiliki pendengaran yang tajam dan peka terhadap suara Yesus walaupun  di tengah keramaian. Teguran dari orang banyak tidak membuatnya kehilangan semangat untuk terus berteriak memohon pada  Yesus (Mrk 10:48).  Hal ini menjadi refleksi bagi kita orang percaya, yang mana saat kita sibuk, banyak hambatan, seringkali iman kita mulai kendor. Hidup kita tidak lagi berpusat pada Kristus, dan tidak lagi mendengarkan suara-Nya. Akhirnya kita pun mengalami kebutaan secara rohani. Sama hal nya  dengan sikap orang banyak yang tidak peduli dengan Bartimeus. Bukankah sikap tersebut menggambarkan sikap orang-orang saat ini, yang semakin tidak peduli pada mereka yang miskin, kecil, dan tersingkir?. Begitu banyak orang memiliki mata jasmani yang sehat namun mata rohaninya buta. Tidak dapat melihat kebenaran kasih Kristus dan tidak memiliki kepekaan akan kehadiran Kristus dalam hidupnya. GEMATI, BERKAT dan SOBAT sebagai bagian dari Gerakan Program Karya Paroki Villa Melati Mas, memberi kesempatan bagi umatnya sebagai murid Yesus Kristus  untuk menajamkan mata hati nya  terhadap sesama. Kita dapat memulainya dari peduli terhadap anggota keluarga kita yang membutuhkan pemulihan dari Tuhan Yesus.(NA)

Berdasar kalender liturgi 24 Oktober 2021
Yer 31: 7-9 ; Mz 126 :1-6 ; Ibr 5:1-6 ; Mrk 10 : 46-52

Credit image: https://www.catholicsabah.com/may-27-2021/

Tidak ada komentar

Posting Komentar