Saya Sudah Berjumpa dengan Tuhan

Tidak ada komentar

Perjumpaan dengan seseorang sering terjadi dalam hidup kita. Perjumpaan itu terkadang berlanjut hingga menjadi teman, sahabat, bahkan saudara. Namun, ada juga perjumpaan yang hanya sekilas dan berlalu begitu saja. Hari ini kita akan melihat PERJUMPAAN yang berbeda, yaitu perjumpaan antara Yesus dengan para murid-Nya. Seperti sebuah garis takdir yang sudah diguratkan Ilahi, maka perjumpaan itu terjadi. Lantas kita juga melihat kembali saat-saat pertama kita berjumpa dengan Tuhan secara pribadi. Banyak di antara kita tentu mengakui bahwa orang tua adalah orang pertama yang memperkenalkan Tuhan kepada kita. Orang tua kita dengan segala keterbatasan pengetahuan tentang Tuhan namun berhasil mendekatkan anak-anaknya kepada Tuhan. Kita patut bersyukur karena orang tua itu laksana Yohanes Pembaptis yang membawa murid-murid-Nya untuk mengenal Yesus sebagai Anak Domba Allah.

Dalam bacaan Injil hari ini kita mendengar kelanjutan kisah panggilan para murid Yesus dalam Injil Yohanes. Saat Yohanes Pembaptis berjalan bersama para muridnya, mereka melihat Yesus lewat di depan mereka. Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!”  Yohanes sudah membaptis Yesus di sungai Yordan dan berani menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah di hadapan para muridnya. Yohanes mengatakan demikian berkaitan langsung dengan tugas perutusan Yesus di dunia ini, yakni bahwa Ia datang untuk menebus dosa-dosa manusia.

Pengalaman kebersamaan dengan Yesus bukanlah menjadi milik pribadi. Andreas dan Yohanes menjadi misionaris yang mewartakan pengalaman kebersamaan mereka dengan Yesus Kristus, sang Mesias, kepada sesama saudara yang lain. Andreas misalnya, berjumpa dengan Simon saudaranya, ia berkata: “Kami telah menemukan Mesias” (Yoh.1:41).  Ia membawa Simon kepada Yesus. Simon memperoleh hidup baru, sebab namanya berubah menjadi Kefas, artinya Petrus.

Saya dan Anda, kita semua pun, memiliki pengalaman perjumpaan dengan Tuhan lewat berbagai cara pertolongan-Nya dalam kehidupan kita.  Allah yang maha pengasih yang membangkitkan Yesus, oleh kuasa-Nya, membangkitkan (memulihkan) kita juga dari segala keterpurukan (1Kor. 6:14).  Karena kita adalah anggota tubuh-Nya.  

Pertanyaan menarik setelah perjumpaan kita dengan Tuhan, beranikah kita seperti Samuel yang mau mendengarkan suara Tuhan yang memanggilnya (1Sam. 3:10), untuk mewartakan kabar gembira tentang Dia kepada sesama yang membutuhkan (Mzm. 40:10)?  Masa pandemi adalah masa di mana kita juga dapat bertemu dengan Tuhan dalam wujud sesama yang terkena dampak pandemi secara umum, maupun mereka yang terpinggirkan, lewat gerakan berbela rasa. Mari kita bersama menghadirkan wajah Allah, Tuhan kita di tengah umat-Nya yang sedang mengalami kesulitan hidup dengan semakin mengasihi sesama, semakin terlibat dalam penderitaan sesama, dan semakin menjadi berkat bagi sesama.
(Ch.E.M)


Berdasar bacaan liturgi 17 Jan 2021
1Samuel 3:3b-10.19
Mazmur 40:1.4ab.7-8a.8b-9.10
1Korintus 6:13c-15a.17-20
Yohanes 1:35-42.

Credit image: achristianpilgrim.wordpress.com

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar