Ineke Nuryati Pranoto Sang Juara Lomba 7 Minutes Bible Video BKSN KAJ 2020

Tidak ada komentar
Hapi Mulyaharjo Diky (suami), Felicia Devina (anak), Ineke NP, Nathanael Felix (anak)
Hapi Mulyaharjo Diky (suami), Felicia Devina (anak), Ineke NP, Nathanael Felix (anak)


Di tahun 2020 ini Paroki Villa Melati Mas mencapai lagi prestasi terbaik di KAJ (Keuskupan Agung Jakarta). Kali ini St. Ambrosius memenangkan Juara 7 Minutes Bible Video (7MBV) kategori dewasa yang diadakan dalam rangka Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2020. Pemenangnya adalah Ineke Nuryati Pranoto, seorang ibu dari lingkungan St. Felisitas.


Bagi orang-orang yang mengenalnya, tentu tidak heran bahwa beliau bisa memenangkan lomba ini. Sekarang ini beliau aktif sebagai anggota Tim Penggerak di gereja, aktif di Legio Maria Junior (Presidium Maria Immaculata), aktif sebagai lektor, pendamping BIA/BIR, pengajar komuni pertama dan fasilitator di lingkungan. Pernah juga aktif sebagai fasilitator di Emmaus Journey. Dan sekarang masih aktif baca kitab suci tiap hari bersama dalam sebuah Whatsapp Group, serta membuat renungan pribadi.


Mengapa Yosia?
Video yang memenangkan lomba ini berjudul "Belajar Pembaharuan dari Raja Yosia". Mengapa beliau memilih topik ini? Ternyata panjang ceritanya.


"Awalnya dari ajakan Pak Julius (teman di Whatsapp Group baca kitab suci), untuk membuat e-book Kitab Raja-Raja. Tanggal 25 Agustus 2020,  dua hari setelah menyerahkan tulisan ke Pak Julius,  terbersit pikiran kenapa aku tidak nulis pembaharuan yang dikaitkan dengan situasi saat ini.  Teman saya,  Pak Pur, malah menyarankan untuk buat video saja, masukkan ke youtube. Saya cuma bisa kasih ikon senyum, dan ketik doakan saja,  pak. 


Dua hari kemudian, tanggal 27 Agustus 2020,  Pak Chandra (Ketua Panitia BKSN St. Ambrosius) hubungi saya kembali membicarakan lomba 7MBV. Sebelumnya, di awal bulan beliau sudah minta saya cari anak legio untuk ikut lomba, tapi  tidak ada yang mau ikut berpartisipasi. Dan kali ini Pak Chandra minta saya untuk buat video yang akan dilombakan di BKSN KAJ.  Awalnya ragu juga.  Mampu tidak? Apalagi ketika dikasih waktu 1 minggu untuk bikin video. 


Tuhan sudah bicara lewat Pak Julius, lewat Pak Pur dan terakhir lewat Pak Chandra. Saya tertegun ketika menyadari ada benang merah dari kejadian itu. Dan kini saatnya, saya menjawab panggilan itu. Setelah berdoa dalam hati,  Jika Tuhan berkenan,  bantulah saya, maka saya jawab ke Pak Chandra, "Baik Pak, saya usahakan."


Dua hari saya coba baca kisah yang disarankan,  tapi balik lagi yang terpikirkan kisah pembaharuan raja Yosia dikaitkan dengan keadaan saat ini. Karena banyak pro dan kontra mengenai pembaharuan yang sedang kita jalani di masa pandemi ini. Jadi saya ingin berbagi kisah Raja Yosia yang bisa menyatukan penduduk Yehuda,  para imam dan pembesar untuk mengadakan pembaharuan iman, kembali pada Tuhan.

Untuk menghadapi wabah yang melanda dunia saat ini,  diperlukan kerendahan hati,  membuang ego dan bersama-sama, bersatu hati, mohon belas kasih Tuhan. Seperti Raja Yosia dan rakyatnya, kita saat ini sedang dituntun oleh Tuhan untuk kembali  membina relasi dengan Tuhan,  dengan keluarga, sesama dan dengan alam."



Persiapan dan pembuatan video
"Setelah bikin renungan selama 2 hari,  setiap pulang kerja saya latihan bikin video di rumah sekitar 2-3 jam dibantu Vina, anak sulung saya. Besok paginya video itu di-review. Dilihat bagaimana cara membawakannya dan isi materinya. Pasti ada saja yang perlu diperbaiki, sampai saat shooting. 


Karena hasil pembuatan video di rumah dengan menggunakan handphone tidak memuaskan, saya sampaikan ke panitia.  Dan puji Tuhan disambut oleh Bu Kristin dan Pak Bobby. Mereka mau bantu untuk bikin videonya menggunakan kamera. Dan ada yang bersedia rumahnya dipakai untuk pembuatan video. Waktu datang untuk shooting,  saya kaget sekali. Wow.. untuk shooting video BKSN ini,  disiapkan dekor yang keren oleh Bu Tuti.


Untuk mendukung video agar lebih nyata tentang gerakan pembaharuan yang dilakukan, diperlukan foto. Foto juga sudah tersedia, dari kegiatan lomba yang diadakan oleh paroki. Ada 2 anak OMK yang terlibat dalam pembuatan video, Chloe yang bikin sketsa dan Nino yang juga anggota Komsos.
Jadi banyak yang terlibat dalam pembuatan video ini. Ada kerja sama yang baik dan semuanya saling mendukung."


Dukungan dari luar
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."  (Mrk 16:15)


Pewartaan bukan hanya sekedar bikin video renungannya saja,  tapi ada tugas lain lagi, bagaimana pesan dari pewartaan itu sampai ke orang-orang. Selain didukung oleh panitia, Ineke terlibat juga dalam penyebaran video ini. Teman-teman dan saudara banyak yang terlibat untuk like dan share. Karena ketika diumumkan pertama kali, kriteria pemenang adalah berdasar jumlah like di youtube. Hampir di akhir periode, panitia dari KAJ mengumumkan perubahan kriteria, bahwa pemenang bukan lagi ditentukan dari jumlah like terbanyak.


"Saya kaget ketika Nathan (anak Ineke) bilang bahwa kakak di tempat live in (yang pernah dijalani Nathan) di desa di Jawa Tengah membagikan video itu ke komunitas gereja kristen di sana. Wow amazing... Pewartaan sampai ke pelosok kampung. Ada teman saya di Singapore dan Canada juga bilang, Ine saya share video kamu ke komunitas orang Indonesia di sana. Yang di Surabaya, di Malang,  bahkan japri satu persatu, persis seperti yang Ine lakukan."


What's next?
Setelah memenangkan lomba ini, Ineke hanya ingin terus berkarya dalam pelayanan kasih yang sudah Tuhan perintahkan agar berkat-berkat-Nya selalu mengalir.


"Mari kita bersama-sama  bergandengan tangan, bekerja-sama supaya bisa berbagi berkat satu sama lainnya. Karena Tuhan selalu ada untuk kita yang bertekun dan berharap pada-Nya," Ineke berpesan di akhir wawancaranya.


Video Pemenang Lomba


Penulis: Julius Saviordi

Tidak ada komentar

Posting Komentar