Hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus
Hari ini kita merayakan Hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus yang adalah Minggu pertama setelah Pentakosta. Allah Tri Tunggal adalah Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa menciptakan, memelihara, dan menjaga kita yang percaya pada-Nya (dari agama apapun, manusia berdosa ataupun tidak berdosa). Allah Putera diutus karena Bapa tidak mau ciptaan-Nya hilang, maka Yesus hadir untuk mewartakan tentang Bapa. Allah Roh Kudus diutus agar pewartaan Putera itu tidak dilupakan dan mengajar tentang kebaikan menuju kekudusan seperti Ketiga-Nya.
Allah Bapa Sang Pencipta, yang tinggal di atas takhta kerajaan-Nya, sangat agung dan besar (Dan. 3:52-56). Hanya orang-orang yang diperkenankan-Nya saja yang bisa berkomunikasi dengan-Nya. Misalnya, Musa yang menjadi perantara Tuhan dengan bangsa Israel yang tegar tengkuk (Kel. 34:9). S ayangnya manusia semakin jauh dari kekudusan Tuhan, sehingga Bapa mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa (Yoh. 3:17).
Sebagai manusia, Yesus menjadi sama dengan kita. Dia mengerti suka-duka kita. Dengan teladan-Nya, Yesus mengajarkan kita jalan yang benar, yang menuju kepada Bapa. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah ” (Yoh. 3:18). Sayangnya Tuhan Yesus tidak hadir selamanya di dunia, maka Tuhan mengutus Roh Kudus sebagai penghibur.
Allah Roh Kudus hadir selalu di dalam hati kita. Roh Kudus mengajarkan segala sesuatu yang baik pada kita dan mengingatkan akan semua yang telah Yesus ajarkan kepada kita. Roh Kudus selalu memberi penghiburan ketika kita dalam derita, dan menegur kita jika kita salah. Kehadiran Allah dalam hidup kita semakin kita rasakan.
Dalam masa pandemi yang belum selesai ini, Allah Tri Tunggal Maha Kudus, melalui surat rasul Paulus kepada umat di Korintus, mengingatkan kita untuk selalu sehati sepikir dan hidup dalam damai sejahtera (2 Kor. 13:11). Rajinlah berdoa bersama keluarga dan mengasihi sesama yang terkena dampak pandemi. Selain memperhatikan sesama manusia, kita juga bisa mulai menata ulang dan menjaga (memelihara) alam semesta pemberian Allah Bapa kepada kita, untuk bersama-sama menuju kehidupan The New Normal.
(JS)
Berdasar bacaan liturgi 7 Juni 2020 (Hari Raya Tri Tunggal Maha Kudus):
Kel. 34:4b-6,8-9;
Dan. 3:52,53,54,55,56;
2Kor. 13:11-13;
Yoh. 3:16-18
Credit image: catholicnewsworld.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar