Air Jadi Penanda Berkat Di Tahun Keadilan

Tidak ada komentar

Sesuai sifat dan manfaatnya, air menjadi kaya makna dan sering dijadikan simbol bagi kehidupan serta banyak hal lain di dalam kehidupan.  Bayangkan betapa nyamannya mata memandang hamparan biru air laut, dan betapa segarnya tenggorok melihat tetesan embun dari segelas air es.  Secara insting, mahluk hidup akan mencari sumber air dahulu untuk memulai sebuah kehidupan di daerah baru.  Betapa pentingnya air dan tak kurang pentingnya mengatur “sang air” agar selalu bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Air jadi berita besar di awal tahun 2020 ini.  Setelah kemarau panjang di tahun lalu, tiba-tiba “berkat hujan” melimpahi bumi.  Saat kita lengah mempersiapkan pengaturan air, berkat melimpah jadi bencana.  Banjir melanda di mana-mana, termasuk di beberapa wilayah di Paroki Villa Melati Mas.  Sungguhkah ini berkat?

Dalam misa pembukaan Tahun Keadilan di Paroki Villa Melati Mas pada 12 Januari lalu, Romo Yosef Natalis Kurnianto Pr. menjelaskan bahwa air di dalam Gereja Katolik memiliki arti yang luar biasa.  Bertepatan dengan peringatan Hari Raya Pembaptisan Tuhan, disampaikan bahwa air baptis adalah penanda bahwa orang yang dibaptis telah diterima di Gereja, dipersatukan dalam komuni menjadi satu komunitas, dan diutus (ke luar) dalam terang roh kudus. 

Saat banjir melanda di lingkungan kita, umat tak tinggal diam.  Semua menunjukkan rasa peduli bukan dengan sekedar mengirimkan bantuan, namun mengantarkannya ke lokasi-lokasi banjir dan turut menyerahkan bantuan langsung ke rumah-rumah penduduk yang mengalami musibah banjir.  “Berkat” inilah yang diberikan kepada kita semua.  Di mana kita menemukan makna untuk mewujudkan keadilan di hari pertama di tahun 2020.  Kita turut mengalami dan menyaksikan bahwa dalam situasi musibah masyarakat dapat saling membantu.  Mereka yang saat itu mengalami musibah pun tidak sekedar menerima pemberian/bantuan dari kita, namun merasakan rangkulan persaudaraan.  Itulah Gereja yang menjadi berkat, menjadi sesama bagi orang lain. 

Disampaikan pula oleh Bapak Uskup dalam Surat Gembala Tahun Keadilan Sosial 2020 yang bertema “Amalkan Pancasila, Kita Adil Bangsa Sejahtera”: Sikap adil tidak hanya tertuju bagi sesama manusia, tetapi juga bagi alam semesta, bagi lingkungan hidup kita.  Paroki Villa Melati Mas sendiri, menandai Tahun Keadilan 2020 dengan menanam pohon Pule ke-5 yang juga merupakan simbol kepedulian pada lingkungan hidup.  Penanda lainnya adalah baliho berisi Gerakan-gerakan di Tahun Keadilan.  Dengan gerakan yang jelas dan konkrit, diharapkan umat dapat melaksanakannya, yaitu mewujudkan Gereja yang menjadi berkat.

Semoga apa yang sudah kita mulai di awal tahun ini, menjadi langkah awal yang baik dalam memasuki Tahun Keadilan yang ingin diwujudkan oleh Gereja.  Tentunya gedung gereja yang telah kita bangun ini tidak dimaksudkan untuk jadi tempat petapa, namun menjadi bagian dari kehidupan umat dan masyarakat di sekitar kita.  Dengan melanjutkan pembangunan Gedung Karya Pastoral, kita akan mewujudkan Gereja yang peduli pada lingkungan dan menjadi berkat bagi masyarakat.

Oleh: Hetty Atmadja

Tidak ada komentar

Posting Komentar