[TAU GA?] Salahkah Berdoa Kepada Santo/Santa?
Adanya perbedaan pandangan antara Katolik dan gereja lain tentang “pengantaraan Yesus”, walaupun bersumber dari ayat yang sama, menimbulkan pertanyaan di atas. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” (1 Tim 2:5).
Menurut ajaran gereja lain, pengantaraan esa Yesus ini merupakan sesuatu yang eksklusif, hanya milik Yesus. Sedangkan ajaran Katolik, pengantaraan esa ini bersifat inklusif, yaitu melibatkan juga para orang kudus-Nya, yang telah bersatu dengan-Nya di surga. Bersatunya Yesus dan para orang kudus-Nya dapat dirujuk kepada syahadat para Rasul: “Aku percaya persekutuan Para Kudus..”
Karena persatuan yang sungguh erat antara para kudus dengan Yesus, baik ketika mereka masih hidup maupun setelah mereka di surga, tentu para kudus menginginkan yang sesuai dengan kehendak dan tujuan kedatangan Yesus ke dunia ini. Yaitu agar umat beriman yang masih berziarah di dunia dapat selamat sampai ke surga. Oleh karena itu para kudus mendoakannya.
Para Kudus adalah “kawan sekerja Allah” (1 Kor 3:9) yang telah dipilih Allah ketika hidup di dunia untuk mendukung-Nya dalam menyelamatkan umat manusia. Baik Katolik maupun gereja lain mengimani jiwa yang tetap hidup walaupun orang (tubuh) sudah mati. Hal ini menegaskan bahwasanya Para Kudus yang telah dipilih Allah di dunia sebagai rekan kerja, adalah “jiwa yang sama” yang sekarang bersekutu dengan Allah di surga untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari manusia yang masih hidup di dunia.
(ALB)
Oktober 2019
Disadur dari berbagai tulisan
Credit Image: guideposts.org
Tidak ada komentar
Posting Komentar