Di dalam dunia kerja, berlaku sistem punishment dan rewards untuk prestasi kerja seorang karyawan. Bila prestasinya bagus, maka di akhir periode penilaian karya biasanya akan mendapat penghargaan berupa bonus atau promosi jabatan. Tetapi bila prestasinya tidak memuaskan yang bisa terjadi juga karena personal sentiment, maka karyawan akan mendapat teguran/sanksi dan diberi kesempatan memperbaiki diri sebelum diberikan keputusan terakhir atas diri karyawan tersebut. Saat-saat penilaian karya seperti ini merupakan momen yang mendebarkan hati bahkan menakutkan, belum lagi bila ada luka di hati.
Murid-murid Yesus pun mengalami rasa takut pada hari pertama minggu Kebangkitan Yesus. Takut dikejar-kejar orang Yahudi. Mereka berkumpul dalam satu ruangan dengan pintu-pintu terkunci. Tetapi Yesus tiba-tiba muncul di hadapan mereka dan menyapa dengan damai, kasih dan tetap percaya pada mereka bahkan mengutus mereka melanjutkan misi-Nya (Yoh. 20: 21-23).Murid-murid-Nya bersukacita melihat-Nya dan tahu mereka dikasihi oleh Yesus, meski telah gagal memahami wafat dan kebangkitan-Nya serta tidak percaya diri. Ketika Thomas belum percaya bahwa Ia telah bangkit, Yesus menyuruhnya untuk meletakkan jari dan mencucukkannya ke dalam lambung Yesus yang terluka. Lambung Yesus yang tertikam adalah sumber belas kasihan Allah. Thomas pun yakin, bahwa Yesus Kristus adalah sungguh Tuhan dan Allah.
Dari Thomas kita belajar bahwa kebangkitan (pemulihan) dan luka-luka yang kita miliki karena perbuatan orang lain, tidak terpisahkan. Saat kita menyadari kita dikasihi oleh Allah dan mau mengasihi serta mengampuni sesama yang bersalah kepada kita, maka (luka-luka) kita juga dipulihkan oleh Allah dan kita memiliki hidup baru (bangkit) bersama-Nya. Kita diajak untuk semakin peka meringankan salib orang-orang di sekitar kita, terlebih dalam keluarga kita. Dengan demikian, kita semua dapat bersaksi kepada sesama sehingga makin banyak orang yang mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus, putera Allah dan mengalami keselamatan (Kis. 5:14). Karena hanya Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Hidup, meski telah mati Dia hidup selama-lamanya dan yang memegang kunci maut dan kerajaan maut (Why. 1:17-18).
Di hari Pesta Kerahiman Ilahi ini, marilah kita semakin mengasihi, semakin peduli, semakin bersaksi, sebagai tanda dan kesaksian iman kepercayaan kita yang sejati. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak sorai dan bersuka cita karenanya! (Mzm 118:24). (AST)
Tidak ada komentar
Posting Komentar