Siapakah Yesus Bagiku?
Banyak tokoh idola yang dikagumi anak-anak muda. Biasanya tokoh idola mereka tokoh-tokoh dunia hiburan atau olah raga. Biasanya kekaguman mereka berdasarkan pada prestasi atau penampilan idolanya. Namun, ketika ditelisik lebih dalam, sejauh mana mereka mengenali idola mereka secara pribadi? Belum tentu mereka mengenalinya.
Demikian juga kita sebagai pengikut Yesus, ketika ditanya siapakah Yesus Kristus menurut kamu? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, jika tidak ada pengakuan iman yang benar.
Ketika Tuhan Yesus bertanya mengenai pendapat orang banyak, tidak satu pun di antara orang banyak itu yang berani mengatakan bahwa Dia adalah Sang Mesias, Anak Allah. Kemungkinan karena ancaman yang diberikan oleh para pemimpin agama. Namun, ketika Yesus bertanya kepada mereka mengenai anggapan mereka, Simon Petrus dengan terus terang mengatakan bahwa Dia adalah Sang Mesias, Anak Allah yang hidup. Pengakuan yang sangat berani dan akurat.
Ternyata ucapan dari mulut Petrus itu bukan hanya menjadi perkataan yang lalu begitu saja. Ini menjadi perkataan yang sangat penting, karena setelah perkataan ini, Tuhan Yesus mengubah nama Simon anak Yunus menjadi Petrus (batu). Lebih jauh lagi, kalimat selanjutnya ditujukan bukan kepada Petrus, tetapi kepada pengakuan iman Gereja di sepanjang zaman. Di atas pengakuan iman seperti inilah Gereja Tuhan Yesus akan berdiri.
Mat. 16:18, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Gereja berdiri di atas dasar pengakuan iman yang benar. Gereja berdiri di dalam pengenalan yang benar tentang siapa Tuhan Yesus.
Gereja adalah kumpulan orang-orang percaya yang telah menang atas maut, karena Yesus Sang Juru Selamat telah menaklukkan maut. Inilah kekuatan iman sejati yang Tuhan berikan kepada gereja-Nya. Alam maut sudah tidak memiliki kuasa atas kita. Betapa besar janji yang Tuhan berikan ini! Rm. 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
Karena itu dalam berbagai situasi dan pelbagai peristiwa yang melanda bumi ini, Gereja akan tetap ada. Karena itu kita sebagai bagian dari Gereja, tak perlu gentar untuk menghadapi peristiwa kehidupan. Lakukanlah hal-hal baik yang semestinya kita lakukan sebagai bagian dari keluarga, lingkungan, Gereja, masyarakat, dan penduduk bumi ini. Mzm. 138:8, “TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu”.
(EM)
Berdasar bacaan liturgi 23 Agustus 2020:
Yesaya 22:19-23.
Mazmur 138:1-2a,2bc-3,6,8bc.
Roma 11:33-36.
Matius 16:13-20.
Credit image: catholicvoice.org.au
Tidak ada komentar
Posting Komentar