Sebelum kemunculan internet dalam dunia kita, hal-hal yang sifatnya pribadi disimpan untuk diri sendiri dan lingkup terbatas keluarga atau orang yang dipercayai. Namun, begitu muncul internet dan terciptanya media sosial, maka yang dulunya ranah pribadi, sekarang sudah menjadi ranah publik. Tak ada satu pun yang dirahasiakan ketika kita sudah membaginya di media sosial. Semua dari yang bijak hingga yang batil ada di dunia maya.
“Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah…..”( Mat. 10:26-27)
Segala hal ditunjukkan kepada kita melalui apa yang disebut media. Bahkan Yesus Kristus pun, selain banyak yang mencaci, menghujat, dan membenci, ternyata juga banyak dicari. Entah untuk mencari kebenaran atau pembenaran, tergantung orang yang mencarinya. Dari berbagai peristiwa selama masa pandemi COVID-19 ini saja kita melihat peristiwa terkait dengan Injil Yesus. Sebagai salah satu followers Yesus, umat Katolik adalah yang paling anteng menanggapi hal terkait berita tentang Yesus (Injil) di media.
Hal ini, bukan karena umat Katolik tidak peduli. Orang Katolik adalah orang yang paling kuat dalam menghadapi berbagai ujaran terkait hal ini. Bagi umat Katolik, lebih penting melakukan apa yang diminta oleh Sang Firman, daripada heboh menghabiskan energi untuk adu kata yang kurang berguna terutama di sosial media, saya suka gaya ini. Hal ini sejalan dengan Gerakan Bijak Bermedia yang dicanangkan oleh Paroki kita. Pelaku firman adalah orang-orang yang menjalankan kehendak Bapa dalam kesatuan-Nya dengan Sang Putra dan persekutuan-Nya dengan Roh Kudus.
Injil hari ini menyatakan kepada kita bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang Tuhan tidak tahu. Kita juga diperingatkan agar saat kita mewartakan injil dengan kata dan tindakan baik. Kita janganlah takut kepada sesama manusia yang hanya bisa membunuh dengan kata, juga senjata, tetapi takutlah pada Tuhan karena hanya Dia yang bisa membinasakan tubuh beserta dengan jiwanya didalam neraka (Mat. 10:28). Juga, kita diingatkan untuk mengakui dan percaya, serta mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang akan menyelamatkan kita di dunia juga akhirat.
Karena itu tetapkanlah hati kita dalam Tuhan dengan tekun dalam doa di tengah kesulitan yang menimpa, dan mengasihi sesama. Jangan gentar dengan segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita. Tuhan mengijinkan kita mengalami dan menyaksikan semua hal yang terjadi di muka bumi ini hingga detik ini. Mzm. 69:34, “Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya”. Biarlah bumi bergoncang dan langit berkelap-kelip, Yesus akan tetap menjadi Tuhan dan Rajaku!
(Ch. Enung Martina)
Berdasar bacaan liturgi 21 Juni 2020
Yer. 20:10-13
Mzm 69:8-10,14,7,33-35
Rm 5:12-15
Mat 10:26-33
Credit image: jonmcnaughton.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar