Siapa yang mati dalam rahmat dan dalam persahabatan dengan Allah, namun belum disucikan sepenuhnya, memang sudah pasti akan keselamatan abadinya, tetapi ia masih harus menjalankan satu penyucian untuk memperoleh kekudusan yang perlu, supaya dapat masuk ke dalam kegembiraan surga.(Katekismus Gereja Katolik 1030)
Gereja Katolik mengajarkan adanya masa pemurnian di Api Penyucian, sehingga doa-doa dari kita yang masih hidup, dapat berguna bagi jiwa-jiwa yang sedang dalam tahap pemurnian tersebut. Bahkan dengan mendoakan jiwa-jiwa tersebut, kita mengamalkan kasih kepada mereka yang sangat membutuhkannya. (2 Mak 12:38-45).
Api penyucian adalah proses “menjalani pemurnian”, keadaan “antara" atau "peralihan” setelah kematian jasmani yang dilalui bagi mereka yang ditentukan ke Surga, sehingga mencapai kekudusan untuk memasuki kegembiraan surga.
Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para rasul, seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus ketika mendoakan Onesiforus yang sudah meninggal, (2 Tim 1:18). Jadi jangan ragu mendoakan jiwa-jiwa yang ada di dalam Api Penyucian.
Dikutip dari beberapa sumber.
ALB, Nov.2019
Credit Image: stpaulcenter.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar