BIA St. Felisitas Mungutin Sampah [14 Sep 2019]

Tidak ada komentar

Hari Sabtu, 14 September 2019 adalah hari di mana anak-anak BIA St. Felisitas mengumpulkan sampah di sekitar Situ Pondok Jagung. Seorang pendamping memulai acara hari itu dimulai dengan memberitahukan apa tujuan kegiatan hari itu, yakni memberikan sampah yang terkumpul kepada tukang sampah yang akan mengolahnya kembali sekaligus membersihkan jalan di sekitar danau dari sampah.

Kami semua kemudian diberi sepasang sarung tangan plastik untuk mengambil sampah. Anak-anak yang mungkin merasa sangat bersemangat sudah mulai mengambil sampah-sampah yang berada di sepanjang jalan di sekitar mereka padahal kami belum sampai di tempat tujuan.

Sesampainya di Situ Pondok Jagung, kami kembali mengambil sampah-sampah yang sangat banyak dan berserakan di pinggir jalan danau. Ada banyak puntung rokok, kantung plastik, tutup botol, bungkus rokok, botol plastik, bungkus permen, dan masih banyak lagi.

Anak-anak dengan gembira mengambil semua sampah yang mereka lihat meskipun itu sudah mulai tertanam di tanah. Bahkan ketika mereka menemukan kulit kerang dan beberapa sampah organik lainnya, mereka mengumpulkannya meskipun itu tidak perlu karena sampah organik akan terurai dengan sendirinya. Kami yang memegang kantung plastik pun hanya tertawa dan memasukkannya ke dalam kantung sampah, tapi ketika anak-anak tidak lagi melihat, kami menyingkirkannya kembali dan menaruhnya di pinggir danau.

Saking banyaknya sampah yang kami temukan, kantung plastik untuk menampung sampah-sampah tersebut sudah penuh padahal kami belum sampai setengah jalan dari danau. Kami pun memutuskan untuk menyudahi acara pembersihan tersebut karena kantung sampah kami sudah penuh. Setelah beberapa saat  bersantai sejenak, kami berjalan kembali ke ‘markas’ kami. Kami pun memutuskan untuk menaruh kantung-kantung tersebut di tempat sampah karena waktu kami tidak cukup untuk memberikannya kepada tukang sampah.

Masuk ke ‘markas’, para pendamping meminta anak-anak untuk merenungkan apa yang mereka pelajari dari kegiatan hari ini. Sebenarnya kegiatan ini sesuai dengan isi dari materi BKSN BIA 2019 pertemuan 3: Belajar Menjadi Pribadi Berhikmat dari Kisah Nabi Yoel, yaitu memelihara alam ciptaan dan lingkungan hidup. Anak-anak belajar mencintai alam sekitar mereka lewat hal-hal kecil yang mereka lakukan. Para pendamping pun belajar sesuatu dari anak-anak. Sikap anak-anak, yang dengan gembira dan bersemangat mengambil sampah meskipun belum sampai di danau, membuat kami tersadar bahwa memelihara alam harus dimulai bahkan sebelum ada yang menyuruh.

Seluruh kerja keras baik pendamping yang menjaga anak-anak maupun anak-anak yang mengumpulkan sampah terbayar sudah. Kami mendapat pelajaran berharga dari kegiatan hari itu.

Penulis: Kathlyn Sandrina (OMK St Felisitas)












Tidak ada komentar

Posting Komentar