DOA YANG BENAR
Kemajuan alat komunikasi saat ini begitu luar biasa. Namun sayangnya tidak diimbangi dengan kemampuan berkomunikasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Seringkali masalah atau konflik timbul karena salah komunikasi. Karenanya kita perlu belajar bagaimana komunikasi yang baik dan benar yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Dalam bacaan injil hari ini, murid-murid Yesus meminta agar Tuhan Yesus mengajarkan mereka berdoa dan Yesus merespon permintaan mereka dengan memberikan doa yang kita kenal sebagai Doa Bapa Kami (Lukas 11:1-4), yang berisikan: pujian kepada Allah; permohonan yang sesuai dengan kehendak Allah, dan ungkapan tobat yang mengajak kita untuk mengakui dosa-dosa kita karena Allah mengampuni segala pelanggaran kita (Kolose 2:13). Yesus juga mengajarkan kita berdoa seperti sedang berdialog dengan sahabat, ada kedekatan, keakraban, tanpa adanya rasa malu atau berdoa seperti seorang anak kepada bapaknya. Sebagaimana anak dan bapaknya memiliki kedekatan emosional yang sangat kuat, begitu pula hubungan kita dengan Allah Bapa.
Abraham, berdoa berulang-ulang meminta pada Tuhan untuk keselamatan kota Sodom dan akhirnya Tuhan mengabulkannya. Abraham tidak berdoa untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain. Abraham tetap bertekun dan percaya pada Tuhan sehingga Tuhan mengabulkan permohonannya.
Bagaimanakah kita dalam berdoa? Seringkali doa kita hanya dipahami sebagai ungkapan keluh kesah semata atau hanya sebagai sarana untuk menyampaikan daftar pergumulan dan keinginan kita, fokusnya hanya untuk diri sendiri. Dalam bacaan hari ini kita diingatkan untuk berdoa dengan cara dan sikap yang benar. Kita pun diajak untuk mendoakan orang lain, seperti Abraham yang tetap bertekun ketika mendoakan kota Sodom.. Kiranya doa yang benar membawa kita semakin dekat dengan Tuhan dan semakin mengerti akan ke Hendaknya. (NA)
Berdasar bacaan liturgi 28 Juli 2019:
Kejadian 18:20-33 ; Kolose 2: 12-14 ; Lukas 11: 1-13
Image Credit:
http://conggiao.info//pic/news/2013/05/29/praying.jpg
Tidak ada komentar
Posting Komentar