BIA St. Felisitas Shopping & Giving [6 Apr 2019]

Tidak ada komentar


Hari Sabtu, 6 April 2019, hari sedang kurang bersahabat. Awan mendung menyelimuti langit di Lingkungan St. Felisitas disertai dengan beberapa kali suara petir yang menggelegar. Penulis berjalan dengan terburu-buru ke rumah ketua lingkungan untuk membimbing adik-adik BIA yang akan melaksanakan kegiatan berupa membeli makanan atau minuman dan kemudian membagi-bagikannya kepada orang-orang yang mereka temui di jalan.

Sesampainya penulis di tujuan, gerimis mulai turun, sedangkan anak-anak yang datang baru sedikit. Penulis pun menunggu di ruang tamu sambil memperhatikan anak-anak yang sedang bermain. Tampaklah mereka sangat senang, seolah-olah tidak ada hal yang perlu mereka khawatirkan, padahal di luar sedang hujan dan waktu yang ditetapkan sudah berlalu tapi belum banyak yang datang.Para pembimbing yang sudah datang mulai khawatir karena anak-anak belum banyak yang datang dan hari semakin sore. Mereka mulai bertanya-tanya, apakah acaranya tetap dilaksanakan atau dibatalkan karena hujan.

Setelah menunggu beberapa saat, para pembimbing pun memutuskan untuk mengajak anak-anak menyanyi dan berdoa dulu, nanti keputusan akhirnya akan diberitahukan setelah berdoa bersama. Setelah doa bersama selesai, anak-anak lain mulai berdatangan. Para pembimbing pun mulai semangat dan memutuskan bahwa acaranya tetap berlangsung dengan memakai payung. Anak-anak yang awalnya sedih karena mengira acaranya ditiadakan pun bersorak untuk menyuarakan rasa senangnya.

Rombongan kecil kami pun mulai berjalan ke minimarket terdekat. Selama perjalanan anak-anak saling mengobrol dengan pembimbing maupun teman-teman mereka.

Sesampainya kami di minimarket, anak-anak diberi uang masing-masing sejumlah Rp. 10.000,- untuk membeli makanan atau minuman yang nantinya akan dibagi  ke orang yang mereka temui selama perjalanan. Mereka membeli berbagai macam makanan dan minuman. Ada yang membeli makanan kesukaan mereka, ada juga yang membeli makanan yang besar dan banyak. Disinilah mereka belajar untuk mengatur uang yang telah diberi orangtua mereka. Mereka juga diajar untuk memperhatikan kebutuhan orang-orang yang mungkin mereka temui. Apa yang mereka butuhkan? Apakah mereka butuh snack atau makanan berat? Akankah mereka senang dengan apa yang aku beri? Dengan memikirkan hal-hal tersebut mereka akan bisa mengetahui seberapa besar tingkat kepedulian mereka kepada orang-orang di sekitar mereka.





Setelah selesai membayar makanan dan minuman yang anak-anak beli, kami keluar dari minimarket dan berfoto bersama. Ketika kami sampai di seberang jalan, kami menoleh ke langit dan saat itulah kami melihat pelangi yang sangat besar dan indah. Anak-anak merasa sangat gembira ketika melihat pelangi itu.

Anak-anak pun memulai misi mereka. Pertama-tama kami menemui seorang satpam yang menjaga Villa Melati Mas Blok J5-8. Beliau sedang duduk seorang diri ketika kami hampiri. Anak-anak pun mulai mendekati dan berkenalan dengan beliau. Awalnya mereka masih malu dan takut untuk berkenalan dengan beliau, tapi para pembimbing membantu dan mengarahkan anak-anak untuk bertanya-tanya kepada beliau. Beliau bernama Bapak Akad. Selesai berkenalan anak-anak mulai memberikan makanan dan minuman yang sudah mereka beli kepada beliau. Beliau sangat berterima kasih karena pemberian yang ia terima dari anak-anak.

Anak-anak pun melanjutkan perjalanan mereka. Kami pun menemui seorang tukang jahit yang sedang nongkrong di sebuah pangkalan. Anak-anak sudah lebih berani untuk berkenalan. Beliau bernama Bapak Bejo. Beliau sudah bekerja sebagai tukang jahit selama 8 tahun. Beliau terlihat sangat senang ketika anak-anak memberinya hadiah berupa makanan dan minuman. Pak Bejo mengatakan bahwa makanan dan minuman yang dia dapatkan akan dia beri untuk anaknya. Mungkin saja sebenarnya anaknya telah begitu lama menginginkan makanan-makanan tersebut. Terlihat dari raut wajahnya bahwa Pak Bejo sangat senang ketika diberi oleh anak-anak. Kami pun pamit dan berterima kasih kepadanya.

Selanjutnya anak-anak bertemu dengan seorang penjual bakso sapi gepeng yang sedang membersihkan dagangannya karena sudah habis. Mereka menghampiri dan berkenalan dengannya. Beliau bernama Bapak Taufik. Beliau menjual bakso dari jam 1 hingga jam 6 sore. Anak-anak pun memberinya apa yang telah mereka siapkan. Beliau sampai bertanya kepada para pembimbing, “Ini beneran, bu?” Ternyata dia tidak menyangka akan diberi hadiah. Kami rasa beliau sangat senang, tapi juga bingung dengan pemberian itu. Setelah kami berterima kasih atas waktu yang dia sediakan, kami pun berjalan kembali.

Beberapa dari kami pergi ke arah satpam-satpam yang menjaga Regensi Melati Mas Blok A dan memberi makanan yang mereka sudah siapkan. Selanjutnya kami menghampiri satpam-satpam Blok C. Anak-anak berkenalan dengan mereka. Ada Bapak Beni, Bapak Abdul, dan Bapak Wawan yang sedang menjaga di pos. Mereka pun dengan segera diberi makanan dan minuman oleh anak-anak. Mereka pun berterima kasih kepada anak-anak, begitu pun dengan anak-anak itu. Karena ada anak yang makanannya belum habis, dia pun pergi ke satpam Blok B dan memberi mereka apa yang dia beli.

Misi pun selesai. Semua telah dibagi. Hari telah gelap. Anak-anak sudah lelah, tapi mereka sangat senang telah berbagi dengan orang-orang di sekitar mereka. Dari kegiatan mereka hari ini, mereka telah belajar banyak. Mulai dari ketika anak-anak yang datang hanya sedikit, mereka belajar tetap senang dan menikmati waktu yang ada untuk bermain bersama teman. Ketika membeli makanan dan minuman di minimarket, mereka belajar untuk mengatur uang dan memikirkan orang-orang yang akan mereka beri. Selama perjalanan, mereka belajar untuk menikmati kebersamaan. Ketika berkenalan dengan orang-orang, mereka belajar untuk berani dan menjadi ramah kepada orang-orang asing. Ketika mereka memberi makanan dan minuman, mereka belajar untuk mau berbagi. Mulai dari berbagi barang yang memang dibutuhkan orang tersebut, barang yang anak-anak tidak sukai, hingga ke makanan yang mereka sukai, semua mereka relakan untuk orang itu.

Begitulah hari ini kami belajar berhikmat. Bijak dalam melakukan segala sesuatu, tidak perlu untuk melakukan hal yang wow. Bisa mulai dari hal kecil, seperti yang telah anak-anak BIA lakukan. Kita bisa menyapa orang-orang di sekitar kita, peduli kepada yang membutuhkan dengan cara berbagi.

Penulis: Kathlyn Sandrina (OMK Lingkungan St. Felisitas)

Tidak ada komentar

Posting Komentar