BALAS TIDAK YA ?

Tidak ada komentar

Anda mengikuti petualangan Batman? Coba perhatikan, tidak pernah ada adegan Batman membunuh Joker, musuh bebuyutannya. Padahal bagi sosok sekaliber Batman, menghabisi Joker bisa saja ia lakukan.  Sekali waktu, kesempatan itu ada. Tapi Komisaris Gordon, sahabat Batman, mengingatkan bahwa Batman bukanlah pembunuh. Jika Batman membunuh Joker, di mata hukum, Batman menjadi tidak ada bedanya dengan pembunuh lainnya.
Peristiwa serupa kita temui dalam kisah Daud. Di padang gurun Zif, Tuhan memberi kesempatan Daud untuk membinasakan Saul yang dengki kepadanya. Daud menolak kesempatan itu. Ia memilih pergi meninggalkan Saul dan pasukannya yang tertidur nyenyak (1Sam. 26:12). Kebesaran jiwa Daud menjadi sumber inspirasi kita dalam memahami bacaan Minggu ini. Bayangkan, apa yang akan kita lakukan jika berada di posisi Daud. Yakin, Anda tidak mau memanfaatkan aji mumpung untuk memberi pelajaran pada pendengki?

Jika Batman punya Komisaris Gordon, kita punya firman Tuhan yang mengingatkan agar tidak ‘kebablasan’. Yang utama adalah bahwa Tuhan mengasihi manusia. Sedemikian besarnya kasih itu hingga Ia tidak pernah memberikan hukuman yang setimpal atas dosa kita, melainkan justru ampunan yang diberikan (Mzm. 103:2.10)

Menurut Rasul Paulus, manusia tidak hanya punya sifat jasmani melainkan juga sifat rohani sebagaimana Dia yang berasal dari Surga (IKor. 15:48-49).  Sifat jasmani membuat manusia hanya mementingkan ego dan keinginan duniawi, sedangkan sifat rohani membuat manusia memusatkan hidupnya pada Kristus yang tidak lain adalah kasih itu sendiri.

Kasih Allah adalah kasih yang tak kenal sekat.  Ia adalah kasih yang harus diberikan tidak hanya pada mereka yang sudah mengasihi kita, namun terutama kepada mereka yang membenci dan mencaci kita. Yesus menghendaki kita murah hati dalam kasih, sebagaimana Bapa di Surga (Luk.6:36).

Seperti Daud yang berjiwa besar karena taat akan Allah, ataupun Batman yang dapat mengendalikan diri untuk tidak jadi pembunuh ; dengan bersenjatakan kasih kita bisa tampil beda saat menghadapi banyak persoalan. Tak perlu lagi tercetus pertanyaan receh macam: “Balas tidak ya?”, karena kita tahu jawabannya adalah: K-A-S-I-H.

Oleh: Elisabet Repelita

Berdasarkan bacaan liturgi 24 Feb 2019:
1 Sam 26:2.7-9.12-13.22-23
Mzm 103:1-2.3-4.8.10.12.13
I Kor 15:45-49
Luk 6:27-38



Credit image: https://www.artwatchinternational.org/wp-content/uploads/2005/02/2005-02-10-Michelangelo-David-head.jpg

Tidak ada komentar

Posting Komentar