Sesuai Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta (2016-2020), setiap tahun satu persatu sila dari Pancasila kita renungkan dan pahami dalam rangka pengamalan Pancasila, guna menumbuhkan iman kita serta kecintaan kita kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di tahun 2019 ini sampailah kita pada sila ke-4 : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Semboyan yang diambil oleh KAJ adalah : Amalkan Pancasila, Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat.
Pembukaan Tahun Berhikmat 2019, ditandai dengan misa syukur pada sore hari, 5 Januari 2019 di Gereja Katedral Jakarta, yang dibawakan secara konselebrasi oleh Mgr. Ignatius Suharyo, Rm. Samuel Pangestu Pr, Rm. Harry Sulistyo Pr, Rm Yustinus Ardianto Pr, dan Rm. Yustinus Agung Setiadi OFM. Secara simbolis Bapak Uskup membunyikan sirene tanda dimulainya Tahun Berhikmat, lalu meresmikan Logo “Tahun Berhikmat” dan memberkati gambar Santa Maria Bunda Segala Suku.
Dalam
homilinya Bapak Uskup berpesan bahwa tahun ini bangsa kita sedang berada dalam
tantangan yang tidak kecil dalam hal persatuan.
Zaman sekarang ada sekian banyak kebohongan dan fitnah dilontarkan demi
gengsi, kekuasaan dan lain-lain yang menunjukan kepribadian yang tidak
berhikmat. Marilah kita mencontoh orang Majus dari Timur yang telah melepaskan segala
ambisi untuk berkuasa untuk menjadi pribadi-pribadi yang berhikmat, yaitu dengan
mencari kebenaran, merawat persatuan, mengembangkannya dan selalu berusaha
untuk menyelamatkan Pancasila.
Lebih
lanjut Bapak Uskup mengajak kita semua untuk menjadi pribadi, keluarga dan
komunitas yang semakin berhikmat, agar kita memberi sumbangan yang jelas, agar
bangsa kita semakin bermartabat. (HET)
Tidak ada komentar
Posting Komentar