Iman Yang Menyelamatkan

Tidak ada komentar
Credit: Catholic News Agency


Saat bersekolah di SPG St. Angela (Bandung), bersama-sama teman Legio Maria, kami sering melakukan kunjungan ke Sekolah Tunanetra di Cicendo. Di sana kami bertugas untuk membacakan pelajaran sekolah yang akan mereka rekam untuk disetel sebagai alat bantu pembelajaran mereka menghadapi ulangan dan tugas. Kami bergaul bersama mereka cukup akrab. Indera penglihatan mereka terbatas, namun tidak pendengaran dan perasaan mereka. Bisa dipastikan kedua indera  mereka  tersebut sangat tajam.



Mari kita lihat sesuatu yang terjadi pada diri seorang buta di suatu waktu dan ruang yang berbeda. Ia bernama Bartimeus. Berkat keimanannya yang besar, ia mengalami  pemulihan besar dalam hidupnya.  Bartimeus adalah seorang tuna netra. Karena kondisinya itu ia tidak bisa bekerja, sehingga ia terpaksa mengemis untuk bertahan hidup. Pada suatu hari Yesus lewat tepat di dekatnya. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47). Bartimeus itu cuma pengemis buta, yang bagi masyarakat pada masa itu dianggap terlalu rendah sehingga tidak pantas untuk berteriak-teriak memanggil Yesus. Mereka pun kemudian memarahinya. Bukannya berhenti karena dimarahi, Bartimeus malah mengencangkan suaranya.

Ia sadar bahwa itu kesempatan baginya. Imannya membuatnya tidak menyerah untuk terus berteriak. Ia tahu bahwa Yesus adalah jawaban atas permasalahan yang ia alami.  Ternyata teriakannya itu menggetarkan dan menggerakkan Yesus untuk bereaksi. Seorang Imam Agung seperti Yesus, sangat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat (Ibr. 5:2) yang membutuhkan pertolongan. Yesus pun lalu menyuruh orang-orang di sana memanggil Bartimeus. Mendengar itu, Bartimeus segera menanggalkan jubahnya dan bergegas menuju Yesus. Ketika mereka bertemu muka, inilah yang terjadi selanjutnya : Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ay 51), dan Bartimeus pun dapat melihat.

Apa yang sesungguhnya menyembuhkan Bartimeus? Alkitab mengatakan bahwa yang menyembuhkannya adalah IMAN yang dimilikinya. Imannya yang kuat, yang tidak tergantung pada logika manusia, yang tidak tergantung apa kata orang. Ia tahu imannya tidaklah terletak pada pendapat manusia lainnya, atau tergantung tingkat kesulitan keadaan atau situasi yang tengah ia hadapi, tetapi semata-mata merupakan koneksi/hubungan antara dirinya dan Tuhan.Iman seperti Bartimeus sanggup menggerakkan Tuhan untuk turun tangan melakukan hal-hal yang ajaib dalam hidup seseorang dan sepantasnya kita bersukacita (Mzm 126:3). Seberapa besarkah  iman saya dan Anda untuk dapat memuji Tuhan dan berkata: Tuhan telah menyelamatkan umat-Nya (Yer.31:7)? (Ch. E.M)


Berdasarkan bacaan liturgi 28 Okt 2018:
Yer. 31:7-9; Mzm.126:1-2ab, 2 cd-3, 4-5,6; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52


Tidak ada komentar

Posting Komentar