Pra Rapat Karya Hari Ke-1 [15 Sep 2018]

Tidak ada komentar


Rapat Karya di gereja selama 4 hari?? Peserta yang hadir juga harus orang yang sama?? Memangnya materi apa saja sich yang harus disimak agar dapat menghasilkan program karya pelayanan? Yang pertama terbayangkan adalah rasa lelah, jemu, ngantuk, buang waktu dan perasaan negatif lainnya, aneka rasa yang manusiawi sebenarnya. Kenyataan berbanding terbalik dengan yang terjadi di Pra Raka hari pertama ini dimana para ketua lingkungan dan perwakilan pengurusnya, koordinator bidang, koordinator tim dan sub tim serta DPH hampir seluruhnya hadir mengikuti dengan antusiasme tinggi sejak dimulai pukul 08.00 hingga berakhir pukul 15.30.



Hikmat dalam wujud nyata komitmen dan konsistensi para peserta RAKA 2018 menjadi modal awal dalam memujudkan program karya pelayanan tahun 2019 yang sungguh dibutuhkan umat. Program nyata yang dirumuskan berbasis data-data yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Dan yang utama adalah program karya tersebut merupakan hasil penegasan bersama bukan program-program yang telah dipersiapkan sebelumnya hanya oleh DPH untuk dipilih bersama ketika berkumpul.



Rapat karya yang akan diadakan tanggal 6-7 Oktober 2018 dimana diawali dengan Pra Raka tanggal 15-16 September 2018 mengusung tema besar "Murid-Murid Kristus Yang Menghadirkan Komunitas Civitas Dei Dengan Mengamalkan Pancasila Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat". Peserta RAKA 2018 ini patut bersyukur dengan hadirnya beberapa Romo dari KAJ selain Romo Paroki, untuk mengisi sesi-sesi dalam Pra Raka. Vikjen KAJ RD. Samuel Pangestu, RD. Putranto Tri Hidayat, RD. Adi Prasodjo, RD Joseph Ferry Susanto dan RD. Simon Lili Tjahjadi yang berkompeten tinggi di bidangnya masing-masing akan memperkaya periode persiapan menuju RAKA ini dengan pengolahan kerohanian/spiritualitas/iman/ajaran Gereja/Kitab Suci, proses refleksi evaluasi dan studi bersama berdasarkan data-data pendukung.



Dalam sesinya Romo Vikjen mengajak peserta untuk melihat kembali apakah karya pelayanan yang telah dilakukan merupakan Karya Ilahi dalam terang Roh Kudus, mengimplementasikan Kredo dengan mewujudkan cita-cita bersama umat Katolik sebagai Gereja yang satu dan program karya merupakan hasil penegasan bersama. Para pelayan Gereja apakah telah mampu menjadi saksi yang mempunyai semangat pemersatu dimulai dari keluarga dan lingkungan yang luar biasa, tidak mencari kemuliaan nama pribadi namun memberikan keleluasaan bagi Roh Kudus untuk berkarya membentuk hati yang suci, mempunyai kepenuhan hidup dan kesempurnaan kasih dan menjadi Umat Katolik yang aktif bergerak bukan konsumtif (hanya menunggu).



Seiring hal tersebut RD Putranto mengingatkan kembali Anugerah Hikmat Panggilan Kenabian (Sensus Fidei) bagi seorang awam dimana panggilan ini memampukan kita semakin mengenal Allah, semakin mampu membaca kehendak Allah, memperkenalkan Allah dalam hidup, semakin terdorong untuk mengarahkan hati kepada Tuhan, menyadari antara awam dan Imam sebagai sebuah persatuan tubuh mistik Kristus (apa yang dialami oleh Gereja akan dialami oleh Kristus juga). Dorongan untuk sejalan dengan Gereja merupakan hikmat panggilan kenabian seorang awam.



Sebagai penutup hari pertama Pra Raka ini Romo Adi Prasojo mengajak seluruh umat Katolik untuk ikut hadir dalam Gereja yang senantiasa memperbarui diri. Tranformasi tata kelola Paroki menjadi kebutuhan mendesak untuk mengimbangi kemajuan jaman dan teknologi serta data fakta selama kurun waktu 5 tahun terakhir pertumbuhan jumlah umat Katolik yang stagnant walau seperti kita ketahui bersama akan selalu ada babtisan baru setiap tahunnya baik baptis bayi atau dewasa. Dengan hikmat menggunakan teknologi, mau terbuka terhadap kreativitas dan peluang-peluang baru sebagai hasil analisa program karya yang dilakukan adalah wujud Gereja yang bertranformasi dalam menjaga kawanan domba yang ada dan mencari domba yang hilang agar tetap terkumpul sebagai sebuah kawanan.



Semoga semangat beberapa Romo, Suster dan DPH dari Paroki lain yang ikut berdiskresi bersama dalam Pra Raka ini kian menyemangati para pelayan Gereja St. Ambrosius mengikuti seluruh rangkaian proses Rapat Karya tahun 2018.



"Jikalau Penghibur yang akan Ku-utus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

- Yoh 15:26-27



(ATE)


Tidak ada komentar

Posting Komentar