Tenanglah! AKU-lah Ini, Jangan Takut

Tidak ada komentar

Life is never flat (Hidup tidak pernah datar) adalah slogan populer pada 2008 untuk memasarkan keripik kentang yang diiris bergelombang.  Tidak seperti keripik yang datar, keripik bergelombang lebih bercitarasa karena bumbu tertahan di sela lekukan.  Sayangnya, menghadapi gelombang kehidupan, tidak senikmat menggigit keripik kentang.  Sering kali yang muncul adalah rasa takut, kuatir dan gelisah, seperti yang dialami murid-murid Yesus saat berada di atas perahu yang diombang-ambingkan gelombang karena angin sakal.

Petrus yang diperbolehkan berjalan di atas air menyusul Yesus pun, masih ketakutan saat angin kembali bertiup (Mat. 14: 24-30).  Terkadang kita seperti Petrus yang kurang menyadari kehadiran Yesus saat menghadapi masalah.  Padahal jika kita percaya bahwa Tuhan itu Maha Pengasih, semestinya pula kita percaya bahwa Tuhan itu Maha Setia mendampingi umat-Nya (Mzm. 85: 11). Tapi sering kali kita salfok  - salah fokus.  Bukannya menikmati pendampingan Tuhan, malah memusatkan perhatian pada angin yang bertiup, tanpa disadari kita pun hanya berkutat pada masalah dan tenggelam.

Tuhan menghendaki umat-Nya memiliki iman yang berpengharapan akan keselamatan.  Di Gunung Horeb, saat angin besar, gempa, dan api datang, Elia tetap teguh dan percaya akan penyertaan Tuhan hingga keadaan menjadi tenang kembali (Raja 19:11-13a).  Ajakan untuk bersikap teguh itu pula yang dinyatakan Paulus.  Ia bahkan rela menghadapi tantangan karena percaya akan janji keselamatan yang telah diberikan sejak zaman leluhur bangsa Israel hingga Mesias turun sebagai manusia yang mengatasi segala sesuatu (Rom. 9:4-5).

Di masa pandemi, keteguhan iman dapat dipupuk dengan membangun habitus doa secara pribadi di rumah masing-masing.  Gerakan doa dengan kemurahan hati (GEMATI) adalah salah satu ritual sederhana dan mudah dilakukan untuk menghadirkan Tuhan.  Percayalah, menikmati hidup yang bergelombang dengan citarasa kehadiran Tuhan, memampukan kita untuk terus berbuah dan melakukan kebaikan bagi sesama.  Mari, hadirkan suasana hening saat mendaraskan doa dan dengarkan Yesus bicara, “Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!” 
(ET)

Berdasar bacaan liturgi 9 Agustus 2020
1Raja 19.19a.11-13a
Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14
Rom. 9:1-5
Mat.14:22-33

Credit image: sciencealert.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar