[TAU GA?] Tradisi Christmas Carol

Tidak ada komentar

Munculnya Christmas Carol bermula pada abad ke-4 pada saat lagu Kristen mulai mengalami perubahan (diubah) menjelang musim dingin.  Christmas Carol yang merupakan perubahan dari Lagu Kristen yang khusus digubah untuk menyambut Natal pertama kali muncul pada abad ke-4 di Roma. Kidung tersebut kebanyakan dalam bahasa Latin seperti:
•Veni Gedemptor Gentium", ditulis oleh Ambrosius, Uskup Agung Milan, yang merupakan pernyataan tegas doktrin teologis Inkarnasi melawan ajaran Arianisme.
•Corde Natus Ex Parentis"("Diperanakkan dari Kasih Bapa") oleh penyair Spanyol
•Prudentius (m. 413) masih dinyanyikan di beberapa gereja hingga sekarang.

Untuk pengertian “Carol”, meringkas dari New Catholic Encyclopedia, yang dikeluarkan oleh the Catholic University of America, Washington DC, 1967, vol III, p. 130. “Carol”: 1) menurut Julian’s Dictionary, adalah lagu-lagu untuk menyertai suatu tarian. 2) menurut Encyclopedia Britanica, adalah lagu-lagu pujian seperti yang dinyanyikan pada waktu Natal, 3) menurut Oxford book of Carols, adalah lagu-lagu dengan dorongan religius, yang sederhana, gembira, populer dan modern, 4) menurut R.L. Greene dalam The Early English Carols, Oxford 1935, “carols” adalah sebuah sajak yang dinyanyikan, disusun atas beberapa stanza, dimulai pada bagian refrain yang kemudian diulangi setelah setiap stanza dinyanyikan.



Perkembangan Christmas Carol

Di sekitar abad 9-10, mulailah beberapa biarawati memiliki ide untuk melagukan puisi-puisi Natal dengan melody yang lembut serta enak didengar.

Pada abad ke-12an, mulailah Christmas Carol dinyanyikan dengan beberapa alat musik agar lebih menarik.

Di abad 13, Christmas Carol berkembang pesat dan memunculkan banyak lagu-lagu aliran Christmas Carol, bahkan masing-masing daerah yang dihuni umat Kristen memiliki kidung Natal dalam bahasa mereka sendiri.

Walaupun sebelum abad ke-13 telah ditemukan tradisi menyenyikan lagu-lagu pujian Natal, namun Christmas Carol yang menyerupai apa yang kita kenal sekarang, baru mulai dikenal di abad 13. Christmas Carol ini diprakarsai oleh St. Fransiskus Asisi, 1223 yang pertama kali menggunakan tunil/ pertunjukan kelahiran Yesus “Nativity Plays” di Italia. Sejak saat itu pertunjukan tunil Natal dan lagu-lagu Natal mulai dikenal di banyak tempat di dunia, seperti yang disebarkan oleh para Fransiskan tersebut. Yang dinyanyikan dalam Carol itu adalah lagu-lagu baik dalam bahasa Latin maupun dalam bahasa setempat. Pada saat itu, Carol juga disertai dengan litani dan penghormatan kepada Bunda Perawan Maria yang melahirkan Tuhan Yesus dan penghormatan kepada Keluarga Kudus (Bunda Maria, Santo Yosef dan Kanak-kanak Yesus) dan para orang kudus pada minggu Natal.

Kidung Natal berbahasa Inggris muncul pertama kali pada tahun 1426 karya John Audelay (John Awdlay), pendeta di Shropshire, beliaulah yang membuat daftar 25 "Caroles of Cristemas" atau Kidung Natal zaman Inggris kuno. kemudian dinyanyikan oleh kelompok-kelompok yang disebut "wassailing", yaitu pergi dari rumah ke rumah.
Christmas Carol yang dikenal pada saat itu asalnya adalah lagu-lagu daerah untuk merayakan panen dan juga Natal.

Dan tidak lama kemudian, kidung-kidung ini mulai dinyanyikan di gereja dan lebih khusus dihubungkan dengan Natal serta bertemakan kelahiran Yesus Kristus.

Christmas Carol semakin berkembang setelah adanya reformasi Kristen, lagu-lagu Christmas Carol semakin banyak diciptakan.

Nampaknya pada tahun 2019, Christmas Carol mendapat tempat di Provinsi DKI. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut Natal dengan menampilkan christmas carol atau paduan suara lagu Natal di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin. Ada 11 titik christmas carol di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin dan Stasiun MRT. Jakarta ingin membangun suasana meriah dan tempat bagi semua kalangan termasuk Kristen. Dalam pelaksanaan ini, Jakarta berkolaborasi dengan berbagai kelompok masyarakat. Jakarta ingin mencontoh kemeriahan beberapa kota di negara lain dalam merayakan Natal.


Makna Christmas Carol

Sampai sekarang, kita mengenal banyak lagu-lagu Natal yang dinyanyikan, baik itu dalam bahasa asing maupun yang diterjemahkan dalam bahasa setempat, yang temanya adalah tentang kelahiran Tuhan Yesus. Para penyanyi berjalan berkeliling dari rumah ke rumah, atau di jalan-jalan, kadang sambil membawa lilin. Christmas Caroling ini maksudnya adalah untuk mewartakan kisah kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia, sehingga jika ingin dilakukan sesuai dengan maksudnya, harusnya Christmas Caroling ini bukan saja asal menyanyikan lagu-lagu Natal, tetapi juga disertai dengan pembacaan kisah Natal. Kisah Natal ini dapat dinyanyikan ataupun dibacakan dari ayat-ayat Injil yang kemudian yang diselingi dengan lagu-lagu Natal.

Bagi kita sebagai umat beriman di tengah keberagaman, Christmas Carol menjadi alat untuk pemersatu antar umat dengan  latar belakang yang berbeda. Perasaan kesetaraan, kebersamaan dan ujungnya nanti menghadirkan suasana kedamaian dan persatuan di dalam hidup bermasyarakat. Natal memang benar-benar menjadi waktu yang terbaik! Natal yang  dirayakan di rumah dengan keluarga atau mungkin di tempat lain dalam suasana yang penuh sukacita.   Dengan menyaksikan lampu-lampu berkelap-kelip di pohon Natal,  bintangnya bersinar di atas menyatakan bahwa Terang Kasih Allah tak pernah padam untuk menerangi hidup kita.

Christmas Carol membawa  refleksi bagi diri sendiri mengenai Natal: bahwa  saya telah menyadari  bahwa keyakinan tentang Natal terus berkembang setiap tahun. Namun, dalam proses perkembangan keyakinan ini, muncul kesadaran semakin beriman dan hidup secara inklusif.
Natal adalah penggenapan JANJI ALLAH bagi dunia dengan segala isinya. Selamat Natal 2019. Berkat, damai sejahtera, dan suka cita selalu menjadi milik kita bersama.


Disarikan oleh Christina  Enung Martina 

Sumber:
http://www.katolisitas.org/tentang-adven-dan-christmas-caroling/,
https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/christmas-carol-menuai-respons-positif/ar-BBYd6VD?ocid=spartandhp,
https://natal.sabda.org/artikel

Credit Image: antarafoto.com





Tidak ada komentar

Posting Komentar