Novena Roh Kudus dan Penutupan Bulan Maria [31 Mei 2019]

Tidak ada komentar




Setiap tahun sesudah Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, Gereja mengadakan Novena kepada Roh Kudus. Selama 9 hari (bahasa latin, Novem = sembilan) sebelum hari Raya Pentakosta umat Kristiani berdoa memohon rahmat Allah agar siap menyambut kedatangan Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul 1:12-14, para rasul berhimpun bersama Bunda Kristus, memohon penggenapan janji yang disampaikan oleh Kristus, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis.1:8). Inilah Novena perdana kepada Roh Kudus yang dilakukan oleh para rasul, dan diteruskan oleh Gereja setiap tahunnya.



Di Gereja St. Ambrosius, Novena Roh Kudus hari pertama yang bertepatan dengan penutupan Bulan Maria diadakan di depan Gua Maria Bunda Pemersatu pada pukul 05.30 pagi. Udara sejuk pagi hari itu menemani lantunan doa Rosario yang didaraskan bersama oleh 231 umat yang hadir. Bak Gereja perdana, Bunda Maria kembali menemani umat untuk berdoa bersama menantikan kehadiran Roh Kudus.


Romo Rafael Yohanes Kristianto Pr. dalam homilinya memaparkan bacaan Injil Lukas 1:39-56 (Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet). Maria mengunjungi Elisabet pada saat ia mengandung bayi Yesus di usia kehamilan 6 bulan. Ia tinggal disana sampai tiba waktunya untuk melahirkan, berarti selama 3 bulan lamanya ia tinggal bersama Elisabet. Ini bukanlah kunjungan biasa, karena Maria “hadir” dan “tinggal” bersama Elisabet. Kehadirannya bukan sekedar untuk berbagi berita sukacita dari Allah, tetapi ia mau turut “repot” menjalani keseharian hidup bersama Elisabet. Seperti kesetiaan Yesus pada Allah Bapa yang ditunjukkan dengan totalitas-Nya dalam melaksanakan karya Allah di dunia, Maria pun tidak pernah setengah-setengah dalam menjalani tugasnya sebagai perantara rahmat Allah. Maria menunjukkan totalitasnya sebagai seorang sahabat bagi Elisabet, sebagai perantara rahmat Allah dan terlebih lagi menemani Gereja hingga akhir jaman.

(HET)

Tidak ada komentar

Posting Komentar