Kerajaan Surga

Tidak ada komentar

Di dalam realita kehidupan, kita sering menemui banyak orang yang berperilaku baik, ada pula yang berperilaku buruk.  Mereka yang berperilaku baik dan hidup benar sebagai anak Tuhan, sering kali bergumul dengan kejahatan yang terjadi di sekitar hidupnya.  Tak jarang mereka yang hidup benar menghakimi orang-orang yang berperilaku buruk.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk berefleksi, apakah kita benar-benar sebagai gandum atau kah lalang.  Dalam perumpamaan-Nya mengenai Kerajaan Surga, Yesus memberi contoh mengenai lalang dan gandum (Mat. 13:24-30), sesawi (ay. 31-32) dan ragi (ay. 33-34).  Lalang yang tumbuh bersama dengan gandum memperlihatkan bahwa kuasa kegelapan tetap ada dalam kehidupan orang beriman. Tidak berarti orang beriman bebas dari godaan si jahat/iblis.  Secara logika, harusnya Tuhan mencabut lalang sesegera mungkin sehingga gandum dapat tumbuh dengan baik.  Tapi Tuhan membiarkan lalang dan gandum hidup bersama.  Seberapa kuatkah gandum dapat tahan di tengah himpitan ilalang?  Sama halnya dengan kita, jika kita benar-benar sebagai benih baik yang Tuhan taburkan, kita akan dapat bertahan dan tetap menghasilkan buah walaupun di tengah himpitan lalang.  Namun sebaliknya apakah kita akan mati terhimpit lalang atau bahkan menjadi serupa dengan lalang. 

Kabar baiknya, Tuhan memberi  kesempatan kepada para pendosa (lalang) untuk  bertobat dan diselamatkan (Keb. 12:12-16-18).  Tuhan sungguh-sungguh mengadili dengan belas kasih karena Ia ingin manusia kembali kepada-Nya.  Cara pandang Tuhan begitu berbeda dengan kita, manusia yang seringkali mengucilkan serta menghakimi mereka yang berdosa.  Padahal dengan mengasihi sesama, kita sedang membangun Kerajaan Surga.  Kerajaan Surga diumpamakan seperti biji sesawi dan ragi, walaupun kecil dan sedikit, namun akan tumbuh dan berkembang menaungi dan merasuki orang banyak.  Jika biji sesawi yang kecil dan ragi yang sedikit saja dapat berdampak, apalagi Kerajaan Surga pasti akan lebih lagi mengembangkan siapa saja yang bersentuhan dengannya walaupun sepertinya tidak terlihat jelas.

Perumpamaan di atas  seharusnya membuat kita semakin memahami betapa besar dan kuatnya Kerajaan Surga yang ditawarkan Tuhan Yesus kepada umat-Nya.  Apakah kita bersedia membuka hati kita untuk menerima tawaran-Nya?  Sebagai umat-Nya, seberapa kuat kita tetap setia pada Tuhan dan terus menyuarakan kasih dan kebenaran-Nya di tengah-tengah dunia yang penuh tipu daya.  Doa bersama keluarga di rumah (GEMATI) untuk memohon kehadiran dan kekuatan dari-Nya, mampu membuat kita bertahan di tengah berbagai himpitan dunia dan tidak menyurutkan tekad kita untuk bertahan dalam iman, bertumbuh dalam kebenaran dan berbuah bagi Kerajaan Surga. 

(NA)



Berdasar bacaan liturgi Minggu, 19 Juli 2020:
Kebijaksanaan 12:13,16-19
Mazmur 86:5-6, 9-10, 15-16a
Roma 8:26-27
Matius 13:24-43


Credit Image: rainbowtoken.com


Tidak ada komentar

Posting Komentar