Bukan Janji Gombal

Tidak ada komentar

Pernah dengar ini: “Mari berinvestasi lewat kami, dijamin untungnya bisa sampai 100% dalam 1 bulan!” Atau, “Buktikan cintamu dengan menyerahkan segalanya…pasti kau kuperistri! Janji gombal! Kita pun mungkin sering mudah berjanji, tapi tak bisa penuhi janji tersebut. Janji gombal!

Tuhan juga banyak berjanji.  Bahkan Alkitab dinamai Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.  Apakah janji-janji itu gombal?  Tentu tidak!  Darimana kita tahu?  Dari kesediaan-Nya untuk mengorbankan diri sehabis-habisnya demi memenuhi janji-janji-Nya.  Beda sekali dengan para penjanji gombal: tega mengorbankan orang yang diberi janji demi keuntungannya sendiri.  Lalu, apa yang dijanjikan-Nya?  Keselamatan kita.  Terbebas dari perbudakan kebinasaan.  Agar bisa masuk dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah (Rm. 8:21).  Perkara Tuhan yang pasti menggenapi janji-Nya ini banyak diungkapkan dalam Alkitab.  Antara lain dalam Yes. 55:11, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh tumbuhan, … demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Ku-kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Ku-suruhkan kepadanya.“

Sungguh terang benderang, bahwa janji Allah pasti akan terlaksana.

Janji Allah akan keselamatan jiwa kita pasti terjadi, asal .…. kita percaya akan janji-Nya itu.  Dan menanggapinya dengan cara turut bekerjasama mewujudkannya.  Soal tanggapan itu dijelaskan Tuhan Yesus sendiri lewat perumpamaan-Nya tentang penabur (Mat. 13:1-23). Ia (sang Penabur) menaburkan benih (firmanNya).  Benih itu tertabur ke mana- mana dalam kondisi berbeda-beda.  Ada yang jatuh kepinggir jalan.  Ada yang ke tanah berbatu-batu.  Ada pula yang jatuh di tengah semak berduri.  Benih itu ada yang mati sebelum berkembang.  Tapi ada juga yang sempat bertumbuh jadi tumbuhan, namun karena berbagai sebab, akhirnya layu dan mati.  Hanya benih yang jatuh di tanah yang baik yang akan berbuah lebat.

Tuhan menjanjikan keselamatan kepada semua orang.  Namun hanya yang dengan tulus dan penuh iman menerima janji tersebut, yang akan mendapati janji Tuhan terlaksana penuh.  Hanya yang penuh iman menerima firmanTuhan, yang dengan segenap hati turut berupaya agar janji tersebut terlaksana pada dirinya.  Karena kasih-Nya, Tuhan menjanjikan keselamatan kekal bagi kita.  Seharusnya kasih-Nya itu membuat kita juga mengasihi-Nya dengan berupaya sepenuhnya bekerja sama mewujudkan janji itu.  Karena kasih pula, seharusnya kita juga rela bahkan antusias membagikan firman Tuhan kepada setiap orang.  Agar mereka juga boleh turut mengalami keselamatan itu.

Ringkas kata, peran kita agar Janji Tuhan terlaksana adalah jadi tanah yang subur bagi firman Allah dan turut serta jadi penabur firman Allah tersebut. Roh Kudus akan membantu kita menerima firman-Nya dan merasakan sukacita yang dapat kita bagikan kepada orang lain dalam bentuk kebaikan.  Kebaikan yang dimaksud dapat berupa disiplin dalam penerapan protokol kesehatan pribadi, dilanjutkan penerapan kepada keluarga dan komunitas, yang dapat meningkatkan Gerakan Peduli kepada sesama di bidang kesehatan.  Anjuran protokol kesehatan di masa pandemi ini adalah untuk keselamatan manusia.  Apakah saya telah bijak mendengarkan dan menerapkannya bagi saya sendiri, keluarga dan orang lain? 

(HS)


Berdasar bacaan liturgi 12 Juli 2020:
Yes 55:10-11
Rm 8:8-23
Mat 13: 1-23


Credit image: churchleaders.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar