Apa Yang Paling Berharga Dalam Hidup Ini?

Tidak ada komentar

Santa Sesilia hidup pada zaman kekaisaran Romawi.  Orang tuanya merupakan bangsawan Romawi yang belum mengenal Kristus.  Kehidupannya akrab dengan harta yang berlimpah dan gaun-gaun yang indah.  Namun Sesilia akhirnya sadar, dan dengan tekad di dalam dirinya, ia pun menjadi Katolik dan percaya pada keselamatan Tuhan. 
Dengan masuk sebagai anggota Gereja Katolik, hidupnya kini berubah.  Ia lebih memilih untuk menggunakan baju-baju kasar daripada gaun-gaun indah yang banyak digunakan anak bangsawan pada umumnya.  Hampir setiap hari pula Sesilia membawa Kitab Suci yang disembunyikan di bawah bajunya, karena memang bertentangan dengan aturan pada zaman tersebut.  Bahkan Sesilia telah memilih dan mempersembahkan hidupnya kepada Yesus.  Ia bertekad untuk menjaga kesuciannya karena ia memilih Yesus sebagai pengantin seumur hidupnya.  Bagi Sesilia, mengikut Yesus adalah hal yang paling berharga dan yang paling utama di dalam hidupnya.

Tuhan Yesus dalam perumpamaan-perumpamaan Nya menerangkan bahwa Kerajaan Sorga adalah seumpama sesuatu yang sangat berharga tetapi letaknya tersembunyi.  Bisa diibaratkan seperti harta terpendam di ladang yang ditemukan orang (Mat. 13:44); atau seumpama mutiara yang sangat berharga yang ditemukan seorang pedagang (Mat. 13:45-46).  Ketika seseorang menemukannya, maka orang tersebut akan bersedia meninggalkan segala sesuatu yang sudah dimilikinya untuk mendapatkannya, karena Kerajaan Sorga tidak dapat dinilai atau dibandingkan dengan apapun juga.  “Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua” (Mzm. 119:127).

Berbahagialah kita yang terpilih oleh Tuhan untuk menemukan Kerajaan Sorga, karena kita termasuk orang-orang yang dipanggil sesuai dengan rencana Allah.  Kepada kita, Tuhan akan membukakan kebenaran dan menuntun kita dalam kebenaran, sehingga kita dibenarkan dan dimuliakan-Nya (Rm. 8:28-30).  Sungguh suatu anugerah yang besar ketika kita menemukan Kerajaan Sorga dan tinggal di dalam-Nya.

Sebagai anggota Kerajaan Sorga, Tuhan akan melengkapi kita dengan karunia-karunia yang dibutuhkan untuk membesarkan Kerajaan-Nya.  Seperti Salomo yang sebenarnya hanya meminta, “hati yang paham menimbang perkara agar dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat” (1 Raj 3:9), tetapi Tuhan menambahkan karunia-karunia lain kepadanya.  Tuhan, yang memanggil kita, tahu apa yang kita butuhkan untuk memenuhi panggilan-Nya, maka Tuhan akan memberikan juga karunia-karunia surgawi bagi kita.  Dengan demikian, kita bisa menjadi pembawa berkat bagi dunia.

Seperti di masa pandemi yang masih terjadi, walaupun setiap dari kita memiliki pergumulan masing-masing, kita tetap bisa menjadi pembawa damai dan penghiburan.  Kita bisa menjadi sarana berkat dari Tuhan dengan mendukung gerakan berbagi kasih dengan kemurahan hati (BERKAT).  Mari membawa Kerajaan Sorga bagi orang-orang di sekeliling kita, baik dengan saling mendoakan maupun berbelarasa, supaya semua orang bisa mengenal kasih Tuhan lewat apa yang kita berikan. Hingga akhirnya semua orang menemukan Kerajaan Sorga, harta yang paling berharga dalam hidup ini.

(JS)


Berdasar bacaan liturgi 26 Juli 2020 (Hari Minggu Biasa XVII):
1Raja 3:5,7-12;
Mazmur 119:57,72,76-77,127-128,129-130;
Roma 8:28-30;
Matius 13:44-52


Credit image: jewelrydesigngallery.com


Tidak ada komentar

Posting Komentar