KEBANGKITAN KITA

Tidak ada komentar

Waktu di Indonesia pertama kali ditemukan pasien yang positif terkena virus corona, banyak orang langsung panik. Orang-orang segera menyerbu supermarket untuk membeli kebutuhan hidup dan kesehatan dalam jumlah banyak. Situasi ketidak-jelasan, membuat orang melakukan hal-hal yang sekenanya tanpa berpikir panjang. Lama kelamaan masyarakat mulai mengerti tentang wabah ini sehingga bisa menata kehidupan yang sesuai dengan masa pandemi dengan cara yang wajar. Para pasien yang sembuh memberi harapan besar bagi masyarakat bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Kesaksian-kesaksian mereka sedikit banyak memberi harapan positif bagi masyarakat.

Pengharapan kita pada Yesus tidaklah sia-sia, karena Yesus tidak hanya sekedar sembuh dari suatu penyakit, melainkan Yesus bangkit dari kematian. Yesus yang bangkit menunjukkan bahwa Yesus sudah mengalahkan maut. Sayangnya murid-murid Yesus pada waktu itu belum mengerti “bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati” (Yoh 20:9b) Kalau saja mereka mengerti sejak semula, bukan kesedihan yang melingkupi mereka pada waktu Yesus wafat, melainkan pengharapan yang besar. Untungnya setelah melihat kubur kosong, maka percayalah mereka (Yoh 20:6-8).

Kebangkitan Yesus adalah merupakan juga kebangkitan orang percaya. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan kita juga. Jika sebelumnya kita mudah terpengaruh dengan apa yang kita lihat, maka rasul Paulus menasehatkan untuk mencari perkara yang di atas. “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kol 3:1-2) Kita diminta untuk mencari hikmat dari Tuhan mengenai apa yang sedang terjadi dan tidak terpengaruh dengan hikmat manusia. Karena semua yang terjadi adalah Kehendak Allah dan kita diminta untuk mewartakan-Nya.

Dalam Kisah Para Rasul kita bisa melihat Petrus dan para murid yang sudah percaya akan kebangkitan Yesus, kemudian menjadi saksi-saksiNya kepada seluruh bangsa (Kis 10:40-42). Kabar sukacita memang perlu keterlibatan banyak orang untuk sampai ke sebanyak mungkin orang. Kitapun adalah saksi-saksi Kristus. Kita yang sudah mengalami kebangkitan iman dan roh, yang sudah mengalami Allah di dalam hidup kita, juga ditugaskan untuk memberitakan kabar sukacita ke seluruh dunia. Dimulai kepada keluarga kita, kemudian kepada orang-orang di sekitar kita. Tidak hanya dengan kata-kata, tetapi dengan perbuatan-perbuatan yang memperlihatkan wajah Kristus.

Sebagai saksi-saksi Kristus yang telah bangkit bersama Yesus, kitapun menjadi pembawa terang. Dan di tengah ketidakpastian dunia, kita selalu membawa kepastian dari Tuhan, supaya setiap orang bisa teguh berkata, “Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.” (Mzm 118:17)

Penulis: Julius Saviordi



Berdasar bacaan liturgi 12 April 2020
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan
Kis 10:34a,37-43
Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23
Kol 3:1-4
Yoh 20:1-9


Credit image: ingridalbuquerque.wordpress.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar