Roh Kudus Memimpin Hidup Kita

Tidak ada komentar

Dalam setiap doa sering kali kata Roh Kudus disebut. Kita memohon Roh Kudus menyertai, memimpin, dan menolong hidup kita. Saat kita dapat keluar dari kesulitan yang begitu luar biasa, yang mana sepertinya tidak mungkin kita lewati, namun pada akhirnya kita mampu, sadarkah kita bahwa itu merupakan pekerjaan Roh Kudus?

Minggu ini kita merayakan Hari Raya Pentakosta, yaitu hari raya untuk memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para murid di Yerusalem, yang terjadi pada hari ke 50 setelah Kebangkitan Yesus Kristus atau 10 hari setelah Kenaikan Tuhan Yesus ke surga.  Pentakosta merupakan hari bersejarah bagi Gereja, di mana pada hari itu Roh Kudus turun dalam bentuk lidah-lidah seperti nyala api, dan menjamah murid-murid Tuhan hingga mereka mengalami terobosan yang luar biasa dalam pelayanan.

Para rasul yang dipenuhi Roh Kudus menjadi mampu berkata-kata tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah, dengan bahasa-bahasa yang tidak mereka kenali, namun dapat dipahami oleh orang-orang yang datang dari segala penjuru dunia (Kis. 2:4).  Roh Kudus menolong para rasul untuk menjadi saksi Kristus, mewartakan kabar sukacita yang diwartakan oleh Yesus Kristus.  Roh Kudus pula yang telah mengubah mereka menjadi semakin berani mewartakan Yesus Kristus yang bangkit.  Mereka tidak lagi mengunci dan mengurung diri karena takut kepada orang-orang Yahudi (Yoh. 20:19)

Sama seperti para rasul yang dianugerahi Roh Kudus, kita pun sebagai murid Yesus telah dianugerahi Roh yang sama saat pembaptisan. Kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua minum dari satu Roh (1 Kor. 12:13). Kiranya Roh Kudus mendorong kita semua untuk berani memberi kesaksian, sebagaimana para rasul yang berani menjadi saksi Kristus. Kiranya Roh Kudus juga terus memperbaharui hidup kita, memberi semangat keberanian dan sukacita untuk terus mewartakan Kristus di jaman yang penuh tantangan.

Beranikah kita keluar dari zona nyaman kita, untuk terlibat aktif berkarya di Lingkungan dan Paroki?  Sudahkah kita peduli dengan sekitar/warga seperti melakukan Gerakan Kerjasama Warga sesuai arahan Gereja, sehingga kita dapat menjadi adil dan menjadi berkat? Atau melakukan suatu perubahan kecil dan sederhana di rumah dengan memilah sampah organik dan non organic, untuk turut berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan? Begitu banyak hambatan, seperti sulitnya pengaturan waktu, banyaknya pekerjaan, urusan rumah tangga/ keluarga, belum tergerak dan hambatan lainnya.  Namun kita percaya bahwa Roh Kudus akan memampukan kita sehingga kita dapat mengatasi berbagai hambatan, jika kita taat, setia dan membuka hati kita untuk terus dipimpin oleh-Nya. Maukah kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus? 

(NA)

Berdasar bacaan liturgi 31 Mei 2020 (Hari Raya Pentakosta):
Kis. 2:1-11;
Mzm. 104:1, 24, 29-31, 34 ;
1 Kor. 12:3-7, 12-13 ;
Yoh. 20:19-23


Credit image: cbn.com

Tidak ada komentar

Posting Komentar