Bersatu dalam Firman-NYA

Tidak ada komentar
Image credit: GKJ Wonosobo


Respon dua teman saya terhadap Firman Tuhan yang dibacakan dalam suatu misa, begitu bertolak belakang. Padahal mereka mendengar Firman yang sama, pada waktu, dan tempat yang sama. Teman saya si A begitu tersentuh hatinya dan merasa terberkati, namun sebaliknya teman saya si B tidak merasakan apa-apa dalam hatinya. Ternyata tidak semua orang bisa mendengarkan Firman Tuhan. Apakah kita juga pernah  merasa seperti itu?

Bacaan I, menceritakan ketika Imam Ezra membacakan Kitab di halaman di depan pintu gerbang Air, seluruh umat menyambut, berlutut dan sujud menyembah pada Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Hal ini sungguh luar biasa. Firman Allah yang disampaikan dapat memperbaharui hidup mereka, terjadi pertobatan dan penyesalan.

Namun terlihat kontras dalam bacaan Injil, Luk 4:14-21, yang menceritakan bagaimana Yesus ditolak di Nazaret tempat Ia dibesarkan, ketika orang-orang di sana mengetahui bahwa Yesus adalah anak Yusuf tukang kayu. Padahal sebelumnya mereka dapat menerima pengajaran Yesus dan mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya.

Bagaimana respon yang berbeda bisa terjadi? Sadarkah kita bahwa Firman Tuhan dapat disampaikan melalui siapa saja dan lewat berbagai peristiwa. Mungkin saja melalui anak kita yang masih kecil atau melalui orang yang kita anggap kurang beriman, bodoh, buta huruf. Kita menganggap iman mereka masih rendah, tidak mungkin mereka mengerti Firman, dan berbagai anggapan lainnya yang membuat kita tidak peka dan menutup hati kita sehingga kita tidak mendapatkan apa-apa.

Dalam 1 Kor 12 : 12-30, kita diingatkan kembali akan hidup dalam persekutuan, digambarkan dengan tubuh kita yang memiliki banyak anggota tetapi satu tubuh, demikian pula dengan Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh (1 Kor 12:13).  Marilah kita buka hati kita, hancurkan penghalang yang menghambat Firman Tuhan yang kita dengar sehingga kita dapat bersukacita dalam Tuhan dan dapat merasakan Roh Tuhan dalam hidup kita. Apakah kita sudah mempersiapkan hati kita untuk mendengarkan firman Tuhan?(NA)

Berdasar bacaan 27 Januari 2019:
Neh 8:3-5a, 6-7, 9-11
Mzm 19:8-9;10,15
1 Kor 12:12-30
Luk 1:1-4 ; 4:14-21

Tidak ada komentar

Posting Komentar